I. Judul dan Tanggal Praktikum
a. Judul : Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralelb. Tanggal Praktikum : 4 Februari 2013
• Memahami prinsip rangkaian seri dan parlel.
Rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian listrik yang saling berhubungan yang di dalamnya terdapat hambatan (R) dan sumber arus listrik (elemen, E atau ɛ) sehingga pada rangkaian tersebut mengalir arus listrik. Pada dasarnya ada dua jenis rangkaian istrik, yaitu : rangkaian seri dan paralel.
a. Rangkaian seri
Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri). Baterai dalam senter umumnya disusun dalam rangkaian seri.
Bila kuat arus pada hambatan R1, R2, dan R3 berturut-turut I1, I2,I3, sedangkan arus rotal pada rangkaina disebut I, maka : I1= I2=I3=I
Beda potensial pada masing-masing hambatan dapat dihitung dengan persamaan hukum Ohm, V=IR, yang berarti bila harga masing-masing resistor adalah V1 : V2 : V3 =IR1 : IR2 : IR3
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama.
Sifat khas dari rangkaian paralel adalah “beda potensial pada masing-masing cabang adalah sama.”
Bila V1 adalah tegangan pada resistor R1 , V2 adalah pada resistor R2 dan V3 adalah tegangan pada resistor R3 maka berlaku : V1 =V2 = V3
Kalau rangkaian seri berlaku sebagai pembagi tegangan, maka rangkaian paralel berlaku sebagai pembagi arus. Hal ini karena sesuai hukum Kirchoff, bahwa arus total pada rangkaian akan dibagi-bagi ke masing-masing cabang melalui rasio I1 : I2 : I3 = I/R1 : I/R2 : I/R3
Gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel disebut rangkaian seri-paralel (kadang disebut sebagai rangkaian campuran).
• Empat buah batu baterai 1,5 volt
• Empat buah lampu kecil 3 volt dan tempatnya (fiting)
• Kabel listrik secukupnya
• Dua buah sakelar tombol sederhana
• Sebuah isolasi listrik
• Sebuah gunting
Papan / triplek uk 22 cm x 35 cm
1. Buatlah rangkaian seri seperti tampak pada gambar di bawah ini!
3. Lepas salah saut lampu dari tempatnya dan tekan kembali tombol, amatilah apa yang terjadi.
5. Tekan tombol dan amatilah nyala lampu, kemudian bandingkan dengan nyala lampu seri.
6. Lepas salah satu nyala lampu dan tekan kembali tombol, amatilah nyala lampu yang terjadi dan bandingkan dengan nyala 2 buah lampu sebelumnya.
a. Hasil Pengamatan
b. Pembahasan Pertanyaan
1. Bila lampu pada salah satu rangkaian seri dilepas, apakah lampu yang satu masih menyala?
Jawab : Tidak, karena masih terhubung dalam satu rangkaian dan baterai terhubung dengan dua lampu dalam satu jalur, sehingga bila satu lampu lepas, yang lain ikut mati.
2. Bila salah satu lampu pada rangkaian paralel dilepas, apakah lampu yang lainnya masih menyala?
Jawab : Ya, karena pada sistem rangakaian paralel apabila salah satu mati maka lampu yagn lain akan tetap menyala.
a. Dua buah lampu yang disusun seri dengan 2 buah baterai yang juga disusun seri (kurang terang)
b. Dua buah lampu yang disusun seri dengan dua buah baterai yang disusun pralel (paling terang)
c. Dua buah lampu yagn disusun paralel dengan dua buah baterai yang disusun seri (agak terang)
d. Dua buah lampu yang disusun paralel dengan dua buah baterai yang juga disusun paralel (terang)
4. Simpulkan keuntungan dan kerugian dari rangkaian seri dan paralel yang telah dicoba !
Jawab :
a. Rangkaian Seri
Keuntungan rangkaian seri adalah hemat kabel, dan rangkaiannya sederhana sehingga membuatnya pun mudah.
Kerugiannya pada saat satu lampu mati, yang lain juga mati. Begitu juga pada nyala lampunya, tidak terang (redup). Energinya juga boros, karena digambarkan 1R+1R+1R.
b. Rangkaian Paralel
Keuntungan rangkaian paralel adalah saat satu lampu mati, yang lain tetap menyala, nyala lampu terang, hemat energi, karena digambaarkan 1/R+1/R+1/R.
Kerugian rangkaian paralel adalah rangkaiannya yang rumit, sehingga relatif sulit menyusunnya, dan membutuhkan banyak kabel.
5. Setiap kali kita mematikan sebuah lampu di rumah, maka lampu yang lain tidak ikut padam, bagaimana hal ini bisa terjadi?
Jawab : Hal ini dikarenakan dalam perumahan digunakan sistem rangkaian paralel, sehingga apabila salah satu lampu dimatikan, lampu lain tak terpengaruhi (tetap menyala)
Rangkaian listrik di rumah-rumah biasanya di pasang secara paralel. Ini karena dalam rangkaian paralel, setiap peralatan (yang memiliki hambatan tertentu) akan mendapatkan tegangan yang sama besar (dalam rangkaian paralel tidak terjadi pembagian tegangan). Sedangkan arus listrik yang diperlukan masing-masing peralatan dapat di hitung berdasarkan nilai daya yang di butuhkannya (biasanya tertera peralatan tersebut).
Ada dua jenis rangkaian listrik, yaitu : rangkaian seri dan paralel.
a. Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri). Sifat khas rangkaian seri adalah kuat arus di sepanjang rangkaian sama.
Keuntungan rangkaian seri adalah hemat kabel, dan rangkaiannya sederhana sehingga membuatnya pun mudah.
Kerugiannya pada saat satu lampu mati, yang lain juga mati. Begitu juga pada nyala lampunya, tidak terang (redup). Energinya juga boros, karena digambarkan 1R+1R+1R. V1 : V2 : V3 =IR1 : IR2 : IR3
b. Rangkaian Paralel
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Sifat khas dari rangkaian paralel adalah beda potensial pada masing-masing cabang adalah sama
Keuntungan rangkaian paralel adalah saat satu lampu mati, yang lain tetap menyala, nyala lampu terang, hemat energi, karena digambaarkan 1/R+1/R+1/R.
Kerugian rangkaian paralel adalah rangkaiannya yang rumit, sehingga relatif sulit menyusunnya, dan membutuhkan banyak kabel. I1 : I2 : I3 = I/R1 : I/R2 : I/R3
Rangkaian seri berlaku sebagai pembagi tegangan, sedangkan rangkaian paralel berlaku sebagai pembagi arus.
II. Tujuan Praktikum
III. Dasar Teori
Banyaknya muatan lisrik yang mengalir tiap satuan waktu adalah sama di sepanjang rangkaian. Jumlah muatan yang mengalir tiap satuan waktu adalah besaran kuat arus, sehingga kita mendapati sifat yang khas dari rangkaian seri, yaitu : “kuat arus di sepanjang rangkaian adalah sama.”
b. Rangkaian paralel
IV. Alat dan Bahan
V. Prosedur Kerja
2. Tekan tombol dan amatilah nyala lampu.
4. Buatlah rangkaian paralel seperti tampak pada gambar di atas.
VI. Analisis Data dan Pembahasan Pertnyaan
3. Manakah yang menghasilkan nyala lampu paling terang dan paling redup diantara rangkaian di bawah ini :
VII. Kesimpulan